Salah satu fitur paling menonjol dari arsitektur Yerusalem adalah tembok kota yang mengelilingi Kota Lama. Tembok ini didirikan antara tahun 1538 hingga 1540 oleh Sultan Suleyman yang Agung.
Tembok itu dibangun di atas fondasi yang lebih tua umurnya, yang berasal dari periode Perang Salib, Bizantium, Herodian, hingga zaman Hasmonean. Kota Lama memiliki tujuh gerbang yang masih berfungsi, termasuk Gerbang Jaffa di barat dan Gerbang Damaskus di utara yang menjadi pintu masuk utama.
Sementara itu, Gerbang Emas di sebelah timur tetap tertutup karena menurut legenda Yahudi, Mesias akan memasuki kota melalui portal ini. Dan itu menjadi kepercayaan bagi masyarakat di Yerusalem.
Di Bukit Bait Suci, bagian dari dinding pendukung asli masih berdiri kokoh, termasuk Tembok Barat yang menjadi tempat paling suci dalam Yudaisme. Di atas platform ini, terdapat dua bangunan Islam yang menjadi ikon kota, Dome of the Rock (Kubah Batu) dengan kubah emasnya yang selesai dibangun pada tahun 691-692.
Dan tentu saja, Masjid Al-Aqsa yang berkubah perak, bangunan suci para umat muslim. Bangunan bersejarah ini dibangun pada awal abad ke-8.
Murianews, Kudus – Yerusalem adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, dan arsitekturnya mencerminkan perpaduan luar biasa antara masa lalu dan masa kini. Kota ini juga memadukan unsur-unsur sakral dan sekuler.
Kota Yerusalem memiliki lanskap unik yang diwarnai oleh bangunan kuno yang megah. Gereja-gereja yang sakral, Masjid suci serta struktur modern yang mencerminkan perkembangan zaman.
Tembok Kota dan Gerbang Bersejarah Yerusalem
Salah satu fitur paling menonjol dari arsitektur Yerusalem adalah tembok kota yang mengelilingi Kota Lama. Tembok ini didirikan antara tahun 1538 hingga 1540 oleh Sultan Suleyman yang Agung.
Tembok itu dibangun di atas fondasi yang lebih tua umurnya, yang berasal dari periode Perang Salib, Bizantium, Herodian, hingga zaman Hasmonean. Kota Lama memiliki tujuh gerbang yang masih berfungsi, termasuk Gerbang Jaffa di barat dan Gerbang Damaskus di utara yang menjadi pintu masuk utama.
Sementara itu, Gerbang Emas di sebelah timur tetap tertutup karena menurut legenda Yahudi, Mesias akan memasuki kota melalui portal ini. Dan itu menjadi kepercayaan bagi masyarakat di Yerusalem.
Bukit Bait Suci dan Struktur Ikoniknya
Di Bukit Bait Suci, bagian dari dinding pendukung asli masih berdiri kokoh, termasuk Tembok Barat yang menjadi tempat paling suci dalam Yudaisme. Di atas platform ini, terdapat dua bangunan Islam yang menjadi ikon kota, Dome of the Rock (Kubah Batu) dengan kubah emasnya yang selesai dibangun pada tahun 691-692.
Dan tentu saja, Masjid Al-Aqsa yang berkubah perak, bangunan suci para umat muslim. Bangunan bersejarah ini dibangun pada awal abad ke-8.
Gereja...
Gereja dan Warisan Kristen
Yerusalem juga kaya akan arsitektur Kristen yang mencerminkan dua periode besar: Bizantium dan Perang Salib. Gereja Makam Suci adalah contoh luar biasa dari gabungan kedua gaya ini, dengan fasad dan tata letak Romawi serta elemen Bizantium yang masih terlihat. Gereja St. Anne dan Katedral Armenia St. James juga menunjukkan perpaduan gaya arsitektur dari berbagai zaman.
Pengaruh Islam dan Ottoman
Pengaruh Islam dalam arsitektur Yerusalem terlihat jelas dalam konstruksi Mamluk dari abad ke-13 hingga ke-15. Ini bisa banyak ditemukan di sepanjang Jalan David dan dekat Gerbang Rantai.
Gaya khas Mamluk ditandai dengan ornamen muqarnas (stalaktit atau sarang lebah) dan penggunaan lempengan batu berwarna-warni. Sementara itu, arsitektur Ottoman abad ke-16 melanjutkan tradisi Mamluk dengan sedikit modifikasi.
Ekspansi Kota dan Gaya Arsitektur Modern
Saat Yerusalem berkembang melampaui tembok kota, arsitekturnya mulai berubah. Pada awal abad ke-20, atap genteng merah dan balok besi menjadi ciri khas.
Namun, sejak tahun 1930-an, arsitektur modern mulai mendominasi, dengan atap datar dan beton bertulang yang dilapisi batu alami. Kedatangan arsitek Yahudi Jerman selama era Nazisme memperkuat kecenderungan menuju modernisme.
Bangunan penting dari periode mandat Inggris meliputi Gedung Pemerintah, Hotel King David, Museum Arkeologi Rockefeller, serta markas Badan Yahudi dan Asosiasi Kristen Pria Muda (YMCA). Sementara itu, setelah 1948, arsitektur Yerusalem lebih didominasi oleh blok apartemen standar yang berdesain sederhana dan berkepadatan tinggi.
Peraturan Kota dan Tren Kontemporer
Salah satu aturan utama dalam arsitektur Yerusalem adalah kewajiban menggunakan batu alam sebagai fasad bangunan. Aturan ini pertama kali diberlakukan oleh Kolonel Ronald Storrs, gubernur Inggris pada 1917-1926.
Masih dipertahankan...
Peraturan ini masih dipertahankan hingga sekarang, untuk menjaga estetika khas kota. Bangunan modern yang menonjol di Yerusalem mencakup Gedung Knesset, Museum Israel, Teater Yerusalem, dan Hebrew Union College.
Tren kontemporer juga terlihat dalam bangunan seperti Bank of Israel, Balai Kota, dan Mahkamah Agung. Meski banyak pembangunan baru, bangunan keagamaan tetap menjadi bagian integral dari lanskap arsitektur kota ini.
Arsitektur Yerusalem adalah cerminan dari sejarah panjang kota yang menjadi pusat tiga agama besar dunia. Perpaduan berbagai gaya dari berbagai zaman menghasilkan lanskap yang unik dan berkarakter.
Dengan tetap menjaga warisan sejarahnya sambil berkembang mengikuti zaman, Yerusalem tetap menjadi kota yang memesona bagi para pencinta arsitektur dan sejarah.
Selanjutnya silahkan klik tautan berikut ini: Masyarakat Kota Yerusalem: Mosaik Budaya di Kota Suci