Rabu, 19 November 2025

Gereja dan Warisan Kristen

Yerusalem juga kaya akan arsitektur Kristen yang mencerminkan dua periode besar: Bizantium dan Perang Salib. Gereja Makam Suci adalah contoh luar biasa dari gabungan kedua gaya ini, dengan fasad dan tata letak Romawi serta elemen Bizantium yang masih terlihat. Gereja St. Anne dan Katedral Armenia St. James juga menunjukkan perpaduan gaya arsitektur dari berbagai zaman.

Pengaruh Islam dan Ottoman

Pengaruh Islam dalam arsitektur Yerusalem terlihat jelas dalam konstruksi Mamluk dari abad ke-13 hingga ke-15. Ini bisa banyak ditemukan di sepanjang Jalan David dan dekat Gerbang Rantai.

Gaya khas Mamluk ditandai dengan ornamen muqarnas (stalaktit atau sarang lebah) dan penggunaan lempengan batu berwarna-warni. Sementara itu, arsitektur Ottoman abad ke-16 melanjutkan tradisi Mamluk dengan sedikit modifikasi.

Ekspansi Kota dan Gaya Arsitektur Modern

Saat Yerusalem berkembang melampaui tembok kota, arsitekturnya mulai berubah. Pada awal abad ke-20, atap genteng merah dan balok besi menjadi ciri khas.

Namun, sejak tahun 1930-an, arsitektur modern mulai mendominasi, dengan atap datar dan beton bertulang yang dilapisi batu alami. Kedatangan arsitek Yahudi Jerman selama era Nazisme memperkuat kecenderungan menuju modernisme.

Bangunan penting dari periode mandat Inggris meliputi Gedung Pemerintah, Hotel King David, Museum Arkeologi Rockefeller, serta markas Badan Yahudi dan Asosiasi Kristen Pria Muda (YMCA). Sementara itu, setelah 1948, arsitektur Yerusalem lebih didominasi oleh blok apartemen standar yang berdesain sederhana dan berkepadatan tinggi.

Peraturan Kota dan Tren Kontemporer

Salah satu aturan utama dalam arsitektur Yerusalem adalah kewajiban menggunakan batu alam sebagai fasad bangunan. Aturan ini pertama kali diberlakukan oleh Kolonel Ronald Storrs, gubernur Inggris pada 1917-1926.

Masih dipertahankan...

Komentar

Travel Terkini