Rabu, 19 November 2025

Ekspansi Kota Baru Yerusalem dan Perkembangan Permukiman

Perkembangan Yerusalem modern dimulai sejak 1860-an, ketika lingkungan baru mulai muncul di luar tembok Kota Tua. Lingkungan Yahudi awal tumbuh sejajar dengan pemukiman non-Yahudi yang didorong oleh semangat keagamaan dan nasionalisme.

Beberapa bangunan dari komunitas awal yang masih bertahan atau direkonstruksi di Yerusalem ada beberapa yang terkenal. Diantaranya Mishkenot Sha ananim dan Yemin Moshe, yang terkenal dengan kincir anginnya yang ikonik.

Kemudian Bukharan Quarter dan Meʾa She arim, yang merupakan pusat komunitas Yahudi Ortodoks dengan banyak sinagoga kecil dan yeshiva. Lalu Maḥane Yehuda, kawasan pasar yang dihuni terutama oleh Yahudi keturunan Afrika Utara dan Timur Tengah.

Pada periode antara Perang Dunia I dan II, muncul pemukiman baru seperti Reḥavya, Talpiyyot, dan Kiryat Moshe. Sementara itu, kampus Universitas Ibrani di Gunung Scopus sempat menjadi eksklaf Israel di sektor Yordania hingga dibangun kembali setelah Perang Enam Hari tahun 1967.

Beberapa kawasan Arab, seperti Talbieh dan Katamon (Gonen), yang penduduknya mengungsi akibat konflik 1947-1948, kini menjadi bagian dari komunitas Yahudi. Ribuan rumah juga dibangun bagi imigran Yahudi baru di distrik barat kota.

Perumahan dan Infrastruktur Modern

Yerusalem memiliki keragaman perumahan, dari bangunan kuno berbatu di Kota Tua hingga lingkungan modern dengan jalan-jalan yang dipenuhi pepohonan. Perumahan juga mencerminkan perbedaan demografi, dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi di wilayah Arab (sekitar 1,9 orang per kamar) dibandingkan dengan wilayah Yahudi (sekitar 1 orang per kamar).

Sejak 1967, pembangunan besar-besaran terjadi di wilayah selatan, timur, dan utara kota untuk mengakomodasi penduduk Yahudi. Namun, pembangunan perumahan bagi komunitas Arab di dalam kota sangat terbatas, sehingga memicu berkembangnya perumahan Arab dalam skala besar di sepanjang jalur menuju Ramallah.

Konflik...

Komentar

Travel Terkini

Terpopuler