Murianews, Kudus – Wisatawan yang berkunjung ke Desa Ratawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kini dapat merasakan sensasi river tubing. Lokasinya berada di Sungai Desa Rahtawu yang dikelola oleh Lenk Dopang.
Pemilik Lenk Dopang, Agung Priyanto mengatakan, river tubing merupakan wisata susur sungai. Wisata river tubing di Rahtawu sebenarnya sudah ada sejak tiga tahun lalu.
”Sudah lama tapi kan wisata ini menunggu momentum, kondisi air sungai memungkinkan atau tidak,” terangnya kepada Murianews.com.
Ia menyatakan, river tubing bisa dilakukan saat awal atau akhir musim hujan. Pada saat itu, kondisi air sungai sangat ideal untuk kegiatan itu.
Namun, kalau saat hujan deras, wisata dihentikan karena tidak memungkinkan. Ia menilai sangat berisiko karena cukup berbahaya untuk digunakan.
”Kita juga harus memperhatikan cuaca dan kondisi sungainya agar tetap nyaman dan seru,” jelasnya.
Agung mengutarakan, di sana tersedia beberapa paket river tubing. Paket itu bergantung pada jarak yang akan ditempuh.
Harga river tubing...
Jarak yang disediakan mulai dari 200 meter hingga 2 kilometer. Harga yang ditetapkan mulai dari Rp 60 hingga Rp 150 ribu per orang.
”Ada paket makannya juga. Pengaman dan ban untuk pelampung juga sudah tersedia, sudah lengkap,” ujarnya.
Menurutnya, keamanan sungai untuk river tubing sudah diperhitungkan. Baik batuan dan aliran airnya aman untuk wisatawan.
Selain itu, terdapat pemandu yang akan menemani wisatawan melakukan river tubing. Dengan tujuan, agar wisatawan tidak bingung dan panik saat mengarungi sungai.
”Aman lah, ada pemandu dua di depan dan belakang jadi wisatawan tidak sendirian,” sebutnya.
Agung menyatakan, untuk bisa melakukan river tubing minimal harus empat orang wisatawan yang mengikuti.
Ia berharap, wisata river tubing ini bisa berkembang lebih baik lagi. Banyak wisatawan yang berkunjung sehingga bisa menghidupkan pesona wisata Desa Rahtawu.
Adrenali Pengunjung Terpacu...
Sementara itu, salah satu pengunjung, Deni mengatakan, wisata river tubing di Desa Rahtawu itu sangat seru. Ia menilai hal ini merupakan sesuatu yang baru di Kudus.
”Ini pertama kali di Kudus, awalnya tadi ke sini mau ngopi tapi lihat ada ini jadi pingin ikutan, sangat seru,” terangnya.
Editor: Supriyadi
