
Murianews, Kota Semarang – Destinasi wisata religi banyak terdapat di wilayah Jawa Tengah, termasuk di Kota Semarang. Selain tempat bersejarah atau makam tokoh, destinasi wisata religi juga berupa bangunan masjid.
Masjid Agung Jawa Tengah adalah salah satu destinasi wisata religi di Kota Semarang. Namun, di luar itu ada juga masjid Masjid As Safinatun Najah yang berada di Jalan Kyai Padak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan.
Dalam terjemahan bahasa Indonesia, nama Safinatun Najah berarti kapal penyelamat. Seperti namanya, masjid ini memiliki arsitektur yang unik yaitu berbentuk kapal. Maka wisatawan lebih mengenalnya sebagai Masjid Kapal.
Melansir dari laman Visitjawatengah, Selasa (23/1/2024), Masjid Kapal Semarang dibangun pada tahun 2015 dengan luas tanah sekitar 7,5 hektare dan luas bangunan sekitar 2 hektare. Luas bangunannya sendiri sekitar 2.500 meter persegi.
Masjid Kapal boleh dikata salah daya tarik wisata di Jawa Tengah. Saat ini pun masih ramai dikunjungi, seperti anak-anak sekolah dan masyarakat umum. Wisata ini ramai dikunjungi pas masa liburan. Pada liburan Tahun Baru 1 Januari 2024 lalu, pengunjung ditaksir mencapai 1.500 orang.
Salah satu keunikan dari masjid ini adalah pada desainnya yang menyerupai kapal yang konon terinspirasi dari kapal Nabi Nuh AS. Di sekeliling bangunan masjid, terdapat kolam yang menjadikan bangunan seperti kapal yang sedang berlayar.
Apa saja yang ada di Masjid Kapal? Di sini ada Gedung Serbaguna di lantai 1 yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan warga semisal pernikahan, bazar atau pun pameran. Meski bisa digunakan untuk acara pribadi, ada beberapa aturan dan batasan yang dibuat di sini.
Salah satu tempat favorit Masjid Kapal adalah rooftop atau atap terbuka yang berada di lantai empat. Di bagian rooftop ini terdapat kubah masjid, ruang perpustakaan dan balai untuk tempat bersantai.
Dari ketinggian rooftop, wisatawan bisa melempar pandangan ke arah sawah, kebun dan pepohonan indah yang ada di sekitar masjid.
Tak heran bagian teratas dari Masjid Kapal Semarang ini menjadi salah satu tempat favorit bagi banyak orang untuk bersantai sambil membaca buku. Bahkan mereka bersandar di buritan sambil berswafoto. Spot ini cukup instagramable.
Masjid Kapal memang lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Justru kondisi ini yang menjadikan masjid ini terasa asri, sejuk, dan tenang.
Perjalanan ke Masjid Kapal tidak terlalu sulit. Terlebih, kawasan ini sudah masuk dalam peta aplikasi Google Maps sehingga membantu pengunjung ke tempat tersebut. Masjid Kapal dapat diakses melalui banyak jalur, namun mayoritas pengunjung menggunakan Jalan Prof Dr Hamka lalu menuju Jalan Gondoriyo, tepatnya sebelum Lapas Kedungpane, Semarang.
Namun, tenang saja, karena akses jalan di sini cukup bagus sehingga bisa dilewati kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
Harga tiket masuk untuk berkunjung ke Masjid Kapal Semarang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp 3.000 saja.
Sejak didirikan hingga kini, keberadaan masjid ini memberikan berkah bagi masyarakat sekitar. Banyak pedagang memanfaatkan wisata ini untuk menggerakkan roda ekonomi keluarga.
Di sekitar Masjid Kapal berderet kios-kios yang menjajakan kuliner bagi pengunjung. Warung oleh-oleh juga dijumpai di pinggir jalan dekat masjid ini.
Beberapa makanan yang bisa dijumpai di kios tersebut, di antaranya onde-onde, kerupuk, gula kacang, kripik wader, tape ketan dan tape singkong. Cukup dengan Rp 5.000 kita bisa membawa tape singkong yang dibungkus daun pisang dalam ceting.