Lima Desa Wisata di Indonesia Berkonsep Sustainable Tourism

Anggara Jiwandhana
Senin, 22 Januari 2024 15:09:00

Murianews, Kudus – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dalam beberapa tahun belakangan sedang getol mengembangkan desa wisata berkonsep sustainable tourism yang menonjolkan keindahan dan kelestarian alam.
Secara definisi, sustainable tourism merupakan sebuah konsep wisata yang memerhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Tentunya konsep ini berkaitan dengan keberlangsungan alam untuk masa kini dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Dilansir dari laman Kemenparekraf, ada sejumlah pedoman pembangunan destinasi wisata dengan konsep ini.Yyaitu pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.
Saat ini, ada lima destinasi wisata di Indonesia yang sudah berhasil menerapkan itu. Berikut adalah daftarnya:
Desa Pujon Kidul (Malang)
Desa wisata ini berada di Kecamatan Pujon, atau sekitar 30 km dari pusat Kota Malang. Lokasinya yang berada di dataran tinggi membuat destinasi wisata ini memiliki lingkungan sejuk dan masih asri.
Desa Pujon Kidul mengandalkan kelestarian alam sebagai konsep sustainable tourism mereka, di mana sektor pertanian dan peternakan mereka menjadi unggulan. Beberapa atraksi wisata yang bisa dilakukan di Desa Pujon Kidul antara lain menanam sayuran, memetik sayuran, hingga memerah susu sapi.
Desa Ponggok (Klaten)
Warga Jawa Tengah pasti hapal betul dengan Desa wisata ini. Potensi alam Desa Ponggok berasal dari 5 sumber mata air. Dulunya, air yang berlimpah hanya digunakan untuk irigasi sawah dan perkebunan saja. Namun kini masyarakat memanfaatkan sumber air tersebut sebagai destinasi wisata.
Wisatawan bisa berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air. Selain Umbul Ponggok, ada 4 sumber mata air lain yang juga menarik dikunjungi, yaitu Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.
Desa Penglipuran (Bali)
Desa wisata satu ini juga masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD. Bahkan, desa wisata yang terletak di Bangli, Bali ini dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia.
Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan di Desa Penglipuran lahir dari aturan adat desa. Salah satu aturan yang menarik adalah larangan menggunakan kendaraan bermotor pada area desa. Tujuannya adalah menjaga kebersihan udara di wilayah tersebut.
Desa Kete Kesu (Toraja)
Bergeser ke Indonesia Utara, di Pulau Sulawesi, terdapat Desa Wisata Kete Kesu yang merupakan desa tradisional di Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Desa Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung. Atraksi wisata yang paling ikonik dari desa ini adalah upacara adat rambu solo dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun.
Selain itu, wisatawan juga bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di Desa Kete Kesu. Konon, rumah-rumah adat ini telah berusia lebih dari 300 tahun. Selain dari segi peninggalan, desa ini juga terkenal sebagai penghasil kerajinan pahat hingga lukis.
Itu tadi adalah sejumlah desa wisata di Indonesia yang menerapkan konsep sustainable tourism. Berminat untuk mengunjungi dan merasakan kelesatarian alam dan budayanya?
Editor: Supriyadi