Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Di jantung sabana Afrika, berdiri sebuah gunung yang tak hanya menjulang secara fisik, tetapi juga menjulang dalam imajinasi manusia. Namanya Kilimanjaro. Gunung ini bukan sekadar tumpukan batu dan lava beku, melainkan sebuah puisi geologis yang ditulis oleh waktu, angin, dan api.

Kilimanjaro adalah legenda yang hidup, sebuah monumen alam yang menyimpan kisah tentang bumi, manusia, dan perubahan. Dilansir dari id.meteorologiaenred.com, masyarakat di Afrika menyakini Kilimanjaro bukan satu, melainkan tiga jiwa dalam satu tubuh, yang dikenal sebagai Shira, Mawenzi, dan Kibo.

Ketiganya adalah nama-nama puncak-puncak stratovolcano yang lahir dari pergolakan tektonik dan magma yang mendidih jauh di bawah tanah. Shira, yang tertua, kini tinggal bayang-bayang dataran tinggi. Mawenzi, dengan puncaknya yang bergerigi, tampak seperti mahkota batu yang dipahat badai.

Dan Kibo, yang tertinggi dan termuda, menjulang dengan tenang, menyimpan kawah yang membeku dalam diam. Di bagian Kilimanjaro yang paling tinggi inilah terletak puncak Uhuru yang menjadi tujuan dari para pendaki gunung dari seluruh penjuru dunia.

Gunung ini adalah hasil dari Rift Afrika yang meretakkan bumi dan membuka jalan bagi magma untuk membentuk mahakarya. Gletser yang dulu menyelimuti puncaknya kini perlahan mencair, meninggalkan jejak-jejak waktu yang tak bisa dibekukan.

Kilimanjaro berdiri sendiri, seperti penyendiri yang agung, di timur laut Tanzania, dekat perbatasan Kenya. Keberadaannya tidak menjadi bagian dari sebuah pegunungan tinggi seperti Himalaya misalnya. Sehingga membuat Kilimanjaro menjadi sangat unik. Besar dan tinggi menjulang di hamparan benua Afrika yang luas.

Dengan tinggi 5.891,8 meter, Kilimanjaro benar-benar menjadi gunung yang berdiri bebas tertinggi di dunia. Dari dasar hingga puncak, perbedaan ketinggiannya mencapai 5.200 meter, menjadi sebuah loncatan vertikal yang luar biasa menakjubkan.

Reservoir Air...

  • 1
  • 2

Komentar

Travel Terkini

Terpopuler