Sendang Jodo yang berlokasi di Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kudus dikelola oleh seorang Juru Kunci bernama Wardoyo.
Dari mitos yang beredar, apabila ada pasangan muda-mudi yang kesana akan mendapatkan jodoh dan dilanggengkan hubungannya. Apabila mandi disana akan awet muda dan akan cepat dapat jodoh bagi yang belum menikah.
Wardoyo mengatakan, bahwa Sendang Jodo ini dulunya hanyalah mata air kecil yang mengalir dari lereng Gunung Muria. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Desa Jambean, Kudus melakukan pemeliharaan sendang dengan memperluas area sendang.
”Sendang ini dulu dikenal sebagai Sendang Widadari. Jarang ada yang berwisata di sini. Kebanyakan yang datang untuk ritual, seperti mandi kembang,” ungkap Wardoyo.
Sendang Jodo dianggap keramat karena terdapat petilasan seorang putri pertapa yang amat cantik dan baik. Den Ayu Sunti namanya. Konon, Sendang Jodo adalah area pemandian sang putri.
”Aslinya sendang ini luasnya hanya satu sampai dua setengah meter, tidak sebesar sekarang ini,” imbuhnya.
Murianews, Kudus — Dikeramatkan ratusan tahun, Sendang Jodo adalah wisata alam yang cukup dikenal bagi para jomblo, ataupun pasangan muda-mudi di Kudus. Pasalnya, Sendang Jodo dianggap sakral dan memiliki nilai mistis yang dipercaya dapat memudahkan seseorang bertemu pujaan hati.
Sendang Jodo yang berlokasi di Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kudus dikelola oleh seorang Juru Kunci bernama Wardoyo.
Dari mitos yang beredar, apabila ada pasangan muda-mudi yang kesana akan mendapatkan jodoh dan dilanggengkan hubungannya. Apabila mandi disana akan awet muda dan akan cepat dapat jodoh bagi yang belum menikah.
Wardoyo mengatakan, bahwa Sendang Jodo ini dulunya hanyalah mata air kecil yang mengalir dari lereng Gunung Muria. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Desa Jambean, Kudus melakukan pemeliharaan sendang dengan memperluas area sendang.
”Sendang ini dulu dikenal sebagai Sendang Widadari. Jarang ada yang berwisata di sini. Kebanyakan yang datang untuk ritual, seperti mandi kembang,” ungkap Wardoyo.
Sendang Jodo dianggap keramat karena terdapat petilasan seorang putri pertapa yang amat cantik dan baik. Den Ayu Sunti namanya. Konon, Sendang Jodo adalah area pemandian sang putri.
”Aslinya sendang ini luasnya hanya satu sampai dua setengah meter, tidak sebesar sekarang ini,” imbuhnya.
Tak hanya itu, juru kunci tersebut menyampaikan bahwa ia sering mendapati muda-mudi yang kerap melakukan ritual mandi kembang di area sendang tersebut. Menurutnya, ritual tersebut dilakukan untuk mendapatkan barokah dan karomah dari Den Ayu Sunti.
Pihaknya menuturkan, pada suatu ketika pernah ada seorang wanita yang datang ke sendang ini sembari berdoa di cungkup (petilasan) Den Ayu Sunti, tak lama kemudian wanita tersebut mendapatkan seorang pasangan.
”Salah satu bentuk kami dalam menghormati warisan leluhur, tiap tahun kami adakan kirab di Sendang Jodo. Tiap syawalan dan sura, kami adakan tahlilan di Sendang Jodo,” kata Wardoyo.
Meskipun tampak terawat, Sendang Jodo miliki fasilitas wisata yang cukup memadai. Pasalnya, di sinj terdapat musala dan sumber air bersih. Selain itu, juga terdapat wastafel di area sendang.
Harapan Wardoyo, siapapun yang datang ke sendang ini tetap harus menjaga dan menghormati nilai-nilai agama. Ia berpesan, jangan sampai ada seseorang yang datang ke sendang ini dengan membawa niat untuk berbuat musrik.
”Apapun yang terjadi, harus dikembalikan pada takdir Allah SWT,” pungkasnya.
Wardoyo menambahkan, pada tahun 2023, mantan bupati Kudus, Hartopo pernah menginstruksikan instansi terkait agar dapat mengembangkan potensi yang ada agar Desa Purworejo bisa mendapat SK desa wisata.
Editor: Supriyadi