Menyusuri Sungai Purba Tebat Rasau yang Memesona di Bumi Belitung
Zulkifli Fahmi
Kamis, 31 Agustus 2023 13:48:00
Murianews, Belitung – Indonesia memiliki sungai purba yang masuk dalam warisan dunia UNESCO Geopark. Sungai ini bernama Tebat Rasau di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut sejumlah sumber, sungai tersebut telah menjadi tempat wisata edukasi, konservasi serta riset dan tempat penelitian para akademisi. Lokasi ini ditetapkan menjadi Geosite Belitong UNESCO sejak 2021.
Luas sungai rawa yang terbentuk sejak sekitar 60-70 juta tahun lalu ini mencapai 380 hektare. Sungai ini juga menjadi saksi bisu pergeseran sesah di kawasan Sunda Purba saat era pertengahan Kenozoikum sekitar 65 juta tahun silam.
Pergeseran itu, membuat bentukan datar yang luas dengan genangan rawa yang dikenal dengan nama Rawa Rheotripik. Tak heran, warga setempat menyebut Tebat Rasau dengan nama Geosite Sungai Purba atau Rawa Kenozoikum.
Sungai purba ini juga banyak ditumbuhi Rasau atau Pandanus Helicopus. Tanaman jenis pandan-pandanan ini tumbuh subur di sana. Bahkan, keberadaannya disebut mampu menetralkan air sungai dan menjadi tempat hidup habitat ikan-ikan di sana.
Warga sekitar juga memanfaatkan daunnya untuk membuat produk anyaman seperti tikar, karong, dan sebagainya. Buah dari pohon ini juga dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit.
Wisatawan akan disuguhi indahnya hamparan rawa yang indah saat berkunjung di Tebat Rasau. Mereka bisa menyusuri sungai purba itu dengan sampan-sampan yang disediakan.
Tak hanya itu, di sana sudah ada rumah akuarium untuk melihat ikan-ikan endemik yang hidup di dalamnya. Ada ikan Tengkelesa, Amping, Temeliongen, hingga Cemedik.
Wisatawan juga bisa mempelajari ekosistem sekitar, mempelajari dan bermain gasing (rumah gasing), bahkan membuat kerajinan anyaman dari rotan atau daun rasau.
Di sana telah disediakan rumah-rumah untuk penginapan yang dilengkapi toilet serta musala. Pengunjung juga dapat menikmati makanan-makanan khas dan bisa dijadikan souvenir.
Tebet Rasau berjarak sekitar 46 km dari Bandara International H AS Hanandjoeddin. Waktu yang ditempuh dengan mobil, sekitar 50 menit.



