Guanjun Farm Besito Buka Wisata Edukasi Panen Melon Hidroponik

Muhamad Fatkhul Huda
Jumat, 26 Juli 2024 21:52:00

Murianews, Kudus – Guanjun Farm by Agreeraya merupakan sebuah perkebunan melon hidroponik. Letaknya di Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Pada kesempatan ini, pihaknya membuka wisata edukasi terkait melon hidroponik. Kegiatan ini berlangsung selama masa panen yakni mulai 26 Juli hingga 19 Agustus 2024.
M Unggul Tri (28), petani di kebun tersebut menyebutkan terdapat tiga paket wisata edukasi. Pertama paket wisata biasa yang dibanderol dengan harga Rp 15 ribu rupiah.
”Paket wisata keliling kebun dan mencicipi potongan melon membayar Rp 20 ribu per orang,” katanya kepada Murianews.com, Jumat (26/7/2024).
Ia menyatakan, ada paket wisata melon dan selada. Setelah berkunjung di kebun melon, wisatawan diajak ke kebun selada.
Pada kesempatan ini, wisatawan bisa mendapat satu tanaman selada. Harga paket ini adalah Rp 35 ribu per orang.
Ia mengungkapkan, dengan mengikuti paket wisata akan mendapat dua fasilitas. Keduanya adalah edukasi pertanian hidroponik dan belajar tentang budidaya melon hidroponik.
”Bagi wisatawan yang tidak mengambil paket bisa masuk ke kebun tanpa dipandu, mereka bisa memilih dan melihat melon secara gratis,” ujarnya.
Unggul mengutarakan, terdapat empat jenis melon yang ditanamnya. Jenis melon tersebut berasal dari lokal maupun luar.
Keempat jenis melon tersebut adalah Fujisawa dari Jepang, Sweetnet dari Thailand. Lalu, Kingshow dari Korea Selatan dan Adinda yang merupakan melon lokal.
”Harga melon dalam satu kilogramnya kami banderol Rp 40 ribu. Semua jenis sama harganya,” terangnya.
Ia menuturkan, melon di kebunnya merupakan melon grade A. Sedangkan ukuran kemanisannya di angka 13 yang berarti manis.
”Kalau melon biasa itu kemanisannya paling diangka 8-9, jadi belum terlalu manis,” sebutnya.
Kebunnya buka pada pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB. Masa wisata berakhir sesuai jika buah di kebunnya sudah habis.
”Kami buka sampai tanggal 19 Agustus 2024 tapi kalau sudah habis ya kami tutup,” ungkapnya.
Editor: Dani Agus