Sabtu, 26 April 2025

Murianews, Jepara – Desa Tempur telah ditetapkan menjadi Desa Wisata di Kabupaten Jepara. Desa di Kecamatan Keling itu memiliki keindahan alam dengan lanskap sisi utara Gunung Muria.

Wisata ini menawarkan keindahan alam yang masih asri. Suasana pedesaan di sisi utara kaki Gunung Muria yang tenang menjadi pengusir penat.

Salah satu yang ditawarkan yakni berkemah di sana. Menikmati pemandangan alam Desa Tempur dengan lanskap Gunung Muria sambil menyeruput kopi hasil petani Tempur menjadi perpaduan idaman.

Ada dua tempat berkemah di wisata ini. Salah satunya, Kampung Kopi Tempur.

Tempat berkemah ini persis di tepi sungai. Suara gemericik air dan desiran angin yang meniup dedaunan memberikan ketenangan saat berkemah.

Di tempat ini, sepanjang mata memandang, pengunjung tempat wisata ini akan disuguhi puncak-puncak menjulang tinggi. Sebab, Lokasi perkemahan ini memang di lingkari gunung-gunung.

’’Ini baru tiga bulan saya buka. Ternyata peminatnya banyak juga,’’ kata Pemilik Kampung Kopi Tempur, Mahfudz Ali saat ditemui Murianews.com, Jumat (14/7/2023).

Tempat yang disebut Ali sebagai Camping Ground ini sengaja dibuatnya karena banyak calon wisatawan yang menanyakan tempat berkemah.

Mereka menginginkan tempat yang tak terlalu sulit dijangkau, tidak terlalu tinggi, tetapi tetap bisa menikmati pemandangan gunung di Desa Tempur.

’’Banyak yang tanya, mereka cari tempat berkemah yang dekat dengan sungai. Kebetulan, Kampung Kopi Tempur ini baru satu-satunya yang dekat dengan sungai,’’ ujar Ali.

Benar saja, wisatawan yang datang hari ini misalnya, mereka dari beberapa keluarga membawa serta anak-anak kecil. Anak-anak bebas bermain di sungai dengan aman. Karena memang air tidak sedang deras.

Tempat ini menawarkan beberapa paket berkemah. Paling tinggi, biayanya Rp 200 ribu per malam.

Dengan paket itu, wisatawan sudah mendapatkan satu tenda besar ukuran delapan orang yang diletakkan di atas balai-balai. Tenda dihadapkan langsung dengan sungai.

Selain itu, Ali juga menyediakan tenda untuk empat orang dengan biaya sewa Rp 30 ribu per malam. Atau, dia juga menyediakan tempat berkemah kepada wisatawan yang membawa tenda sendiri dengan harga Rp 30 ribu per malam.

’’Di luar dugaan, ternyata peminatnya banyak sekali. Sampai sekarang, untuk akhir pekan jadwalnya selalu penuh. Tidak hanya wisatawan lokal Jepara. Tetapi dari luar kota,’’ kata Ali.

Selain tempat berkemah, Ali juga menawarkan sajian-sajian khas masyarakat Desa Tempur. Yang paling utama yaitu Kopi Tempur, yang sangat cocok diseruput sambil menikmati kesunyian desa.

Ahmad Shodiq, salah satu wisatawan asal Kecamatan Bangsri, mengaku sering datang ke Desa Tempur. Namun, baru kali ini dia menikmati Desa Tempur dengan cara berkemah.

Shokib membawa serta keluarga besarnya. Tak hanya dari Jepara, beberapa saudaranya dari Semarang juga turut berkemah di sana.

’’Wisata ini bisa untuk mengenalkan alam kepada anak-anak. Mereka bisa tahu sungai dan gunung. Tempatnya sangat ramah anak.  Harganya juga terjangkau. Suasananya bikin nyaman,’’ kata Shodiq.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler