Antara lain, Candi Dieng, Tuk Bimo Lukar, Watu Kelir, Goa Semar, Carica, Elang Jawa, dan Biawak.
Defile ketiga, Artifact Heritage, terinspirasi dari benda kuno peninggalan masa lampau yang dapat dipindahkan tanpa merusak bentuk asalnya. Seperti keris Empu Supa, Arca Ganesha, Guci Kuna Sitiharjo, Umpak Pringapus, Arca Budha Ngadisono, dan Pipa PLTA Garung.
Keempat, defile Artistry Heritage menggambarkan peninggalan seni yang diwariskan dari generasi ke generasi, seperti Tari Topeng Lengger, Imblig/ Emblek, Wayang Kedu Wonosaban, Suthang Walang, Sontoloyo, dan Kebo Giro.
Adapun defile terakhir, Mystical Heritage, akan menampilkan kostum yang terinspirasi dari ajaran atau keyakinan yang bersifat mistis.
Murianews, Wonosobo – Event menarik Wonosobo Night Fashion Carnival (WNFC) 2025 siap digelar. Event karnaval spektakuler ini akan berlangsung pada 14 Juni 2025 mendatang.
WNFC tahun 2025 mengangkat tema ”Magnificent Heritage: Cultural, Ancient, Artifact, Artistry, & Mystical Heritage”.
Karnaval akan menempuh rute Gedung Arpusda-jalan Resimen 18-jalan Ahmad Yani- alun-alun (Panggung Utama)-jalan Merdeka-jalan Pemuda dan kembali ke Gedung Arpusda.
Melansir laman Visitjawatengah dari Instagram Disparbud Wonosobo, WNFC 2025 bakal menghadirkan lima defile kostum yang unik dan menarik.
Yaitu, Cultural Heritage, Ancient Heritage, Artifact Heritage, Artistry Heritage, dan Mystical Heritage. Setiap defile akan memberikan pengalaman dan visualisasi istimewa kepada pengunjung.
Cultural Heritage ini terinspirasi dari struktur, arsitektur bangunan Cagar Budaya/ Objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang merupakan warisan budaya masa lampau yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan.
Beberapa contoh arsitektur Cagar Budaya dimaksud ialah Masjid Al-Mandhur Kauman, GKI Wonosobo, Klenteng Hok Hoo Bio, Kantor Bappeda Wonosobo, Dalem Katemunggungan, Gedung Samsat, Bendungan Simbel Garung, Gedung DPRD, Kantor Pos Wonosobo, dan Hotel Kresna.
Defile berikutnya ialah Ancient Heritage yang terinspirasi dari kawasan kuno yang kaya akan bentuk struktur dan detail relief, hewan dan tumbuhan endemik, yang tetap lestari dan terjaga hingga kini.
Ruwatan Rambut Gembel...
Antara lain, Candi Dieng, Tuk Bimo Lukar, Watu Kelir, Goa Semar, Carica, Elang Jawa, dan Biawak.
Defile ketiga, Artifact Heritage, terinspirasi dari benda kuno peninggalan masa lampau yang dapat dipindahkan tanpa merusak bentuk asalnya. Seperti keris Empu Supa, Arca Ganesha, Guci Kuna Sitiharjo, Umpak Pringapus, Arca Budha Ngadisono, dan Pipa PLTA Garung.
Keempat, defile Artistry Heritage menggambarkan peninggalan seni yang diwariskan dari generasi ke generasi, seperti Tari Topeng Lengger, Imblig/ Emblek, Wayang Kedu Wonosaban, Suthang Walang, Sontoloyo, dan Kebo Giro.
Adapun defile terakhir, Mystical Heritage, akan menampilkan kostum yang terinspirasi dari ajaran atau keyakinan yang bersifat mistis.
Seperti Ruwatan Rambut Gembel, Kisah Nagagini, Naga Antaboga, Merdi Desa, Ritual Tapa Bisu, Wayang Othok Obrol, Kyai Kolodete, Sunan Bayat, dan Tradisi Ziarah Cungkup Empu Supa.
