Pada 2 Oktober 2023, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini di Stasiun Halim, Jakarta. Peresmian ini menandai telah usainya seluruh pembangunan proyek kereta cepat di Indonesia dan mengenalkan nama baru dari Kereta Cepat di Indonesia yaitu Whoosh (Waktu Hemat, Operasi Optimal, dan Sistem Hebat).
Banyak yang penasaran bagaimana rasanya berada di dalam kereta dengan kecepatan mencapai 350 km/jam. Whoosh menyediakan tiga kelas kursi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang variatif. Mulai dari kelas ekonomi premium, kelas bisnis, hingga kelas first class.
Murianews, Kudus – Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan konsorsium perusahaan perkeretaapian Tiongkok, melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd membentuk perusahaan patungan yang dinamakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), pada 16 Oktober 2015.
Dalam hal ini KCIC menjadi operator Whoosh, yang sebelumnya dikenal dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), diharap mampu memecahkan berbagai permasalahan nasional, salah satunya mengatasi kepadatan arus transportasi Jakarta-Bandung yang selama ini bergantung pada jalan tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) dan Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi).
Di samping itu, Kereta Cepat Whoosh juga menjadi jawaban untuk membangun konektivitas antar kota dan antar kawasan demi pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional.
Pada 2 Oktober 2023, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini di Stasiun Halim, Jakarta. Peresmian ini menandai telah usainya seluruh pembangunan proyek kereta cepat di Indonesia dan mengenalkan nama baru dari Kereta Cepat di Indonesia yaitu Whoosh (Waktu Hemat, Operasi Optimal, dan Sistem Hebat).
Semenjak adanya Whoosh, perjalanan menuju Bandung dari Jakarta semakin mudah, nyaman dan efisien. Selain menghemat waktu, bepergian menggunakan Whoosh juga memberikan pengalaman baru. Di mana, Anda dapat menempuh perjalanan dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang kurang dari 30 menit saja.
Banyak yang penasaran bagaimana rasanya berada di dalam kereta dengan kecepatan mencapai 350 km/jam. Whoosh menyediakan tiga kelas kursi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang variatif. Mulai dari kelas ekonomi premium, kelas bisnis, hingga kelas first class.
Berikut beberapa tips saat naik Kereta Cepat Whoosh, dilansir dari laman Kemenparekraf:
1. Pesanlah Tiket dari Jauh Hari
Perlu diketahui, harga tiket Whoosh bersifat dinamis dan berubah sesuai dengan jam operasional tertentu. Setiap jadwal memiliki harga yang menyesuaikan, di mana penumpang dapat memilih waktu perjalanan yang paling sesuai.
Pesanlah tiket jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan terutama menjelang akhir pekan yang panjang atau long weekend untuk mendapatkan nomor kursi yang diinginkan. Pembelian tiket dapat dilakukan di stasiun mulai dari H-14 hingga 15 menit sebelum jadwal keberangkatan. Pembelian tiket juga dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Whoosh, website resmi ticket.kcic.co.id, dan aplikasi Access by KAI.
2. Pastikan Stasiun Tujuan
Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki tiga stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Padalarang (Kota Bandung), dan Stasiun Tegalluar (Kabupaten Bandung).
Setiap harinya, terdapat 24 perjalanan kereta cepat Whoosh. Anda dapat memesan rute Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang lalu lanjut menggunakan KA Feeder menuju Stasiun Bandung.
Jika turun di Stasiun Tegalluar, Anda dapat menggunakan Bus Damri menuju Stasiun Bandung. Tentukan stasiun tujuan yang terdekat dengan destinasi yang dituju di Bandung.
3. Datang Lebih Awal
Penumpang Whoosh biasanya selalu penuh dengan keberangkatan kereta yang tepat waktu. Pemeriksaan tiket dimulai 30 menit sebelum jadwal keberangkatan dan ditutup 5 menit sebelumnya.
Penumpang harus memasukkan tiket fisik atau memindai QR Code tiket dari aplikasi ke gate boarding sesuai dengan jadwal dan waktu yang ditentukan. Antrian penumpang dari ruang tunggu menuju peron stasiun membutuhkan waktu, jadi sebaiknya anda menyediakan waktu yang cukup apalagi jika ingin berfoto terlebih dahulu sebelum naik kereta.
4. Membawa Barang Secukupnya
Saat bepergian dengan Whoosh, anda sebaiknya tidak membawa barang yang berlebihan mengingat penumpang harus berpindah dari Whoosh ke Kereta Feeder. Saat pindah kereta, Anda harus membawa barang keluar dari kereta Whoosh melintasi stasiun menuju kereta feeder dengan waktu yang cukup terbatas. Pastikan barang yang dibawa tidak lebih dari 3 koli termasuk koper, tas tangan dan dus.
5. Pilih Kursi dengan Menggunakan Rumus Ganjil-Genap
Untuk dapat menikmati pemandangan indah dari jendela kereta yang luas, Anda dapat menggunakan rumus ganjil-genap dalam memilih kursi. Saat berangkat dari arah Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang, pilihlah kursi dengan nomor ganjil seperti 1, 3, 5, 7, dan seterusnya.
Sebaliknya, apabila berangkat dari arah Stasiun Padalarang ke Stasiun Halim, pilihlah kursi nomor genap seperti 2, 4, 6, 8, dan seterusnya. Cara ini efektif untuk mendapatkan jendela lebih luas dan tidak terpotong oleh badan kereta, sehingga penumpang dapat melihat pemandangan secara maksimal.
6. Pilih Posisi Kursi
Selain memilih nomor kursi, perhatikan juga posisi kursi. Apabila berangkat dari arah Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang, pilihlah kursi sebelah kiri. Sebaliknya apabila berangkat dari arah Stasiun Padalarang ke Stasiun Halim, pilihlah kursi dengan posisi di sebelah kanan. Posisi kursi seperti ini akan membuat perjalanan menjadi lebih nyaman, karena dapat melihat pemandangan tanpa terhalang objek dari luar.