Kampoeng Batik Kauman, Kampung Kuno di Tengah Kota Pekalongan
Dani Agus
Sabtu, 21 Oktober 2023 19:26:00
Murianews, Kota Pekalongan – Batik merupakan salah satu karya leluhur bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Batik sudah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.
Di Indonesia sendiri banyak terdapat sentra batik dengan ciri khas masing-masing. Salah satunya adalah Kota Pekalongan, Jawa Tengah yang dikenal sebagai Kota Batik.
Kerajinan Batik telah diproduksi sejak zaman dahulu dan terus berkembang hingga saat ini. Pada tahun 2014, Kota Pekalongan menjadi satu-satunya Kota di Indonesia yang dinobatkan sebagai Kota Kreatif UNESCO kategori Kota Kerajinan dan Seni Rakyat.
Melansir laman Visit Jawa Tengah, sebagai Kota Batik, Kota Pekalongan memiliki banyak pengrajin batik yang tersebar di beberapa tempat, salah satunya di Kampoeng Batik Kauman. Lokasinya sangat strategis, berada di pusat kota Pekalongan, tak jauh dari alun-alun.
Menyusuri Kampoeng Batik Kauman Pekalongan seperti menembus lorong waktu. Di tempat ini masih banyak dijumpai bangunan-bangunan tempo dulu yang juga menjadi daya tarik tersendiri.
Dilansir dari tourism.pekalongankota.go.id, Kampoeng Kauman disinyalir merupakan kampung pertama yang ada di kawasan Pekalongan karena banyak ditemukan bangunan-bangunan kuno, seperti masjid yang didirikan tahun 1852.
Selain itu, di sini juga terdapat rumah-rumah lawas tempat tingal pengrajin batik. Salah satu gaya arsitektur yang terkenal ialah Omah Lawang Songo atau Rumah Sembilan Pintu.
Dikutip dari kotomono.co, sebutan Omah Lawang Songo karena rumah ini memiliki 9 pintu, yaitu 3 bagian depan, 3 bagian tengah, 2 bagian tengah sisi kanan dan kiri dan 1 pintu di bagian belakang. Rumah khas yang berkembang pada abad ke-19 ini memadukan konsep arsitektur lintas budaya, yaitu budaya Jawa, Arab, Eropa, dan Tiongkok. Rumah-rumah kuno ini cantik sekali sebagai spot foto lho.
Sejak puluhan tahun, masyarakat Kauman berkecimpung dalam dunia batik terutama membuat batik serta canting. Batik yang berkembang di kawasan ini ialah batik Jlamprang perpaduan Arab dan India serta batik encim yang mendapat pengaruh dari Tiongkok. Pada tahun 2007, Kampung Kauman ditetapkan sebagai Kampoeng Batik Kauman.
Dalam perkembangannya, pada tahun 2018 diresmikan Omah Kreatif yang diinisiasi oleh Perkumpulan Kampoeng Batik Kauman (PKBK). Omah Kreatif menjadi wadah pengembangan kreativitas pengrajin dan pedagang batik di Kampoeng Batik Kauman yang juga dilengkapi dengan workshop dan showroom batik bersama. Di sinilah lokasi yang tepat bagi siapa saja yang ingin mengenal dan mempelajari Batik.
Tak hanya itu, PKBK terus berkreasi melalui penyelenggaraan event tahunan Kauman Batik Art Festival (KBAF) setiap bulan Oktober dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional. Pada KBAF 2021, PKBK memperkenalkan Motif Sarung Batik Pakem Kaumanan. Motif Sarung Batik Pakem Kaumanan merupakan perpaduan dari beragam motif, yaitu Buketan (motif Eropa), Parang (motif Kerajaan / Kraton), Jlamprang (motif Arab dan India), serta Benji (motif Tionghoa).
Suasana kekinian juga dapat dijumpai di kampung kuno ini. Saat melintasi gang utama setelah gapura bertuliskan Kampoeng Batik Kauman, wisatawan akan menjumpai tembok yang digambar dan dicat penuh warna. Tentu saja ini menjadi spot berfoto yang instagrammable. Wisatawan juga dapat menikmati seduhan kopi bernuansa vintage di kedai kopi @lenggah.ok yang berada di dalam Omah Kreatif.