Burj Al Arab berdiri di sebuah pulau buatan yang berjarak hanya 280 m dari Pantai Jumeirah. Bangunan ini terhubung ke daratan melalui jembatan melengkung yang dibuat khusus.
Bentuk struktur bangunan Burj Al Arab dirancang menyerupai layar dhow. Disana ada helipad yang dibuat didekat atap, di ketinggian 210 meter diatas tanah.
Di tahun 2022, setelah pandemi Covid, lantai 25, yang dulunya menampung 2 suite kerajaan seharga 100.000 AED (Arab Emirates Dollar) per malam, telah diubah menjadi museum.
Satu ruangan suite kerajaan dipertahankan untuk mempertahankan perabotan aslinya. Sementara kamar kerajaan lainnya telah dimusnahkan dan digantikan dengan ruang pamer tentang konstruksi bangunan.
Di ruang ini di pajang berbagai informasi mengenai teknik dan desain arsitektur Burj Al Arab saat dibangun. Pengunjung bisa memesan tur dengan pemandu "tersembunyi” di Burj Al Arab dengan biaya 250 AED.
Burj Al Arab bukan hanya sebuah hotel tetapi simbol transformasi Dubai menjadi destinasi mewah global. Bangunan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang dikembangkan di UEA, khususnya kota Dubai.
Murianews, Kudus – Burj Al Arab adalah sebuah hotel mewah di Dubai, Uni Emirat Arab. Ini adalah salah satu hotel tertinggi di dunia, meskipun 39% dari total ketinggiannya terdiri dari ruang yang tidak bisa dihuni.
Burj Al Arab berdiri di sebuah pulau buatan yang berjarak hanya 280 m dari Pantai Jumeirah. Bangunan ini terhubung ke daratan melalui jembatan melengkung yang dibuat khusus.
Bentuk struktur bangunan Burj Al Arab dirancang menyerupai layar dhow. Disana ada helipad yang dibuat didekat atap, di ketinggian 210 meter diatas tanah.
Di tahun 2022, setelah pandemi Covid, lantai 25, yang dulunya menampung 2 suite kerajaan seharga 100.000 AED (Arab Emirates Dollar) per malam, telah diubah menjadi museum.
Satu ruangan suite kerajaan dipertahankan untuk mempertahankan perabotan aslinya. Sementara kamar kerajaan lainnya telah dimusnahkan dan digantikan dengan ruang pamer tentang konstruksi bangunan.
Di ruang ini di pajang berbagai informasi mengenai teknik dan desain arsitektur Burj Al Arab saat dibangun. Pengunjung bisa memesan tur dengan pemandu "tersembunyi” di Burj Al Arab dengan biaya 250 AED.
Burj Al Arab bukan hanya sebuah hotel tetapi simbol transformasi Dubai menjadi destinasi mewah global. Bangunan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang dikembangkan di UEA, khususnya kota Dubai.
Lokasi...
Lokasi Burj Al Arab sendiri berada di kawasan tepi pantai Jumeirah yang terkenal. Bangunan ini berada satu komplek dengan Beach Jumeirah Hotel. Kawasan ini sebelumnya disebut sebagai Pantai Chicago.
Hotel Burj Al Arab terletak di sebuah pulau buatan, hasil reklamasi, di lepas pantai Jumeirah yang dulunya digunakan membangun Chicago Beach Hotel. Bekas hotel itu dibongkar selama pembangunan Burj Al Arab.
Seperti dilansir dari laman resmi Jumeirah, Burj Al Arab dirancang oleh konsultan multidisiplin Atkins. Konsultan ini dipimpin oleh arsitek Tom Wright dari Inggris.
Tom Wright datang dengan desain ikonik dan fasad fiberglass tembus pandang yang berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari gurun di siang hari dan sebagai layar penerangan di malam hari.
Desain dan konstruksinya dikelola oleh insinyur Kanada Rick Gregory, juga dari WS Atkins. Sementara Interior Burj Al Arab dibuat oleh desainer Inggris-Cina, Khuan Chew.
Pembangunan pulau buatan sudah dimulai di tahun 1994 dan melibatkan hingga 2.000 pekerja konstruksi selama puncak pembangunan konstruksinya. Dua "sayap" terbentang berbentuk huruf V berfungsi sebagai “tiang" yang luas.
Atrium Besar...
Sementara ruang diantara keduanya ditutup dalam atrium besar. Penempatan gedung bertingkat tinggi diatas tanah jenuh dan berpasir memerlukan analisis dan desain dinamis yang inovatif.
Hal itu mempertimbangkan interaksi tanah-struktur, pengaruh air, angin kencang, dan keberadaan helipad di antara dua bagian bangunan. Semua dipertimbangkan matang dalam sebuah desain sebelum dituangkan sebagai sebuah konstruksi.
Hotel Burj Al Arab ini dibangun oleh kontraktor konstruksi asal Afrika Selatan, Murray & Roberts. Perusahaan ini sekarang berubah nama menjadi Concor and Al Habtoor Engineering.
Pada 1 Desember 1999 akhirnya Burj Al Arab mulai dibuka. Helipad yang ada di hotel ini dirancang oleh arsitek Irlandia Rebecca Gernon. Helipad ini berada di lantai 28 gedung.
Dalam perkembanganya, bagian helipad ini telah digunakan berbagai keperluan acara insidental. Seperti lintasan balap mobil, ring tinju, tempat pertandingan tenis, dan titik awal lompatan para layang tertinggi dalam sejarah.
Helipad Burj Al Arab, yang terletak 210 meter diatas tanah, telah menjadi lokasi beberapa acara ekslusif. Termasuk pertandingan tenis antara Roger Federer dan Andre Agassi, dan aksi yang dilakukan oleh atlet Red Bull.
Beberapa fitur hotel memerlukan perencanaan teknik yang rumit. Untuk mengamankan fondasi, dibutuhkan 230 tiang beton sepanjang 40 meter yang dihujamkan ke dalam pasir dengan metode pengeboran.
Pola Sarang Lebah...
Para insinyur menciptakan lapisan permukaan tanah dari bebatuan besar, yang dilindungi dengan pola sarang lebah dari beton. Bagian ini berfungsi untuk melindungi pondasi dari erosi.
Dibutuhkan waktu 3 tahun untuk mereklamasi laut menjadi daratan. Sementara pembangunan gedungnya sendiri membutuhkan waktu kurang dari 3 tahun.
Bangunan ini terdiri dari lebih dari 70.000 meter kubik bagian berupa beton dan 9.000 ton baja. Baja digunakan untuk membuat kerangka struktur bangunan hotel ini.
Mengingat ketinggian bangunannya, Burj Al Arab merupakan hotel tertinggi kelima di dunia setelah Gevora Hotel, JW Marriott Marquis Dubai, Four Seasons Place Kuala Lumpur dan Rose and Rayhaan by Rotana.