Menikmati Suasana Tanam Tembakau di Sindoro-Sumbing
Budi Santoso
Jumat, 3 Mei 2024 18:31:00
Murianews, Kudus – Suasana tanam tembakau di Sindoro-Sumbing bisa dinikmati para wisatawan akhir pekan ini. Atraksi wisata yang dikenal sebagai tradisi ”Wiwit” ini akan digelar di Alun-Alun Temanggung, Jawa Tengah.
Tradisi "wiwit" merupakan ritual masyarakat Temanggung sebelum mengawalii masa tanam tembakau di ladang-ladang mereka. Untuk tahun ini tradisi ”Wiwit” akan digelara Sabtu (4/5/2024).
Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi di Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung, yang juga Ketua Pelaksana ”Wiwit Tembakau Temanggung”, Sri Haryanto, tradisi ini sudah menjadi sebuah atraksi wisata di Temanggung. Ini merupakan penanda dimulainya masa tanam tembakau di Temanggung.
Dalam tradisi ’Wiwit’ ini, perwakilan petani tembakau di seluruh Kabupaten Temanggung akan ambil bagian. Mereka akan mewakili dari masing-masing kecamatan yang ada.
"Wilayah yang tidak ada tanaman tembakau pun kali ini ikut. Jadi untuk semangat saling peduli, ada kebersamaan, saling mendoakan. Jadi kita lebih mengedepankan kearifan lokal, kepedulian, gotong-royong dan kebersamaan," katanya Sri Haryanto, Jumat (3/5/2024) seperti dilansir dari Antara.
Tradisi ini mengadung pesan, para petani tembakau meminta restu dari sang Maha Kuasa, untuk memulai penanaman tembakau. Para petani berharap hasil tanam tembakau bisa bagus dan bis memberi rejeki bagi mereka.
Dalam perkembangannya, tradisi “Wiwit’ ini telah berkembang menjadi salah satu atraksi wisata. Pemkab Temanggung akhirnya menjadikannya sebagai salah satu kalender event untuk menjadi daya tarik pariwisata Temanggung.
"Saya kira kalau ini nanti bagus tentu akan bisa mengarah ke sana, menjadi daya tarik wisata Temanggung. Jadi ikon wisata, tetapi titik atau 'ending' yang kita prioritaskan memang supaya pertembakauan di Temanggung minimal bisa kembali kepada suasana dulu. Di tingkat petani minimal menanam tumbuh bagus, sehat, kualitas bagus, lainnya saya yakin mengikuti," katanya.
Tradisi wiwit tanam tembakau Temanggung akan diawali dengan kirab gunungan bibit tembakau dari Pendopo Jenar menuju Alun-Alun Temanggung. Sebelumnya akan didahului pasukan drumband, kemudian pasukan prajuritan, Forkopimda, gunungan, kemudian pimpinan OPD.
Para kelompok tani dengan membawa bucu (nasi gurih beserta lauk pauk) sudah berkumpul di Alun-Alun Temanggung. Mereka kemudian akan menggelar doa bersama agar tanaman tembakau mereka bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Murianews, Kudus – Suasana tanam tembakau di Sindoro-Sumbing bisa dinikmati para wisatawan akhir pekan ini. Atraksi wisata yang dikenal sebagai tradisi ”Wiwit” ini akan digelar di Alun-Alun Temanggung, Jawa Tengah.
Tradisi "wiwit" merupakan ritual masyarakat Temanggung sebelum mengawalii masa tanam tembakau di ladang-ladang mereka. Untuk tahun ini tradisi ”Wiwit” akan digelara Sabtu (4/5/2024).
Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi di Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung, yang juga Ketua Pelaksana ”Wiwit Tembakau Temanggung”, Sri Haryanto, tradisi ini sudah menjadi sebuah atraksi wisata di Temanggung. Ini merupakan penanda dimulainya masa tanam tembakau di Temanggung.
Dalam tradisi ’Wiwit’ ini, perwakilan petani tembakau di seluruh Kabupaten Temanggung akan ambil bagian. Mereka akan mewakili dari masing-masing kecamatan yang ada.
"Wilayah yang tidak ada tanaman tembakau pun kali ini ikut. Jadi untuk semangat saling peduli, ada kebersamaan, saling mendoakan. Jadi kita lebih mengedepankan kearifan lokal, kepedulian, gotong-royong dan kebersamaan," katanya Sri Haryanto, Jumat (3/5/2024) seperti dilansir dari Antara.
Tradisi ini mengadung pesan, para petani tembakau meminta restu dari sang Maha Kuasa, untuk memulai penanaman tembakau. Para petani berharap hasil tanam tembakau bisa bagus dan bis memberi rejeki bagi mereka.
Dalam perkembangannya, tradisi “Wiwit’ ini telah berkembang menjadi salah satu atraksi wisata. Pemkab Temanggung akhirnya menjadikannya sebagai salah satu kalender event untuk menjadi daya tarik pariwisata Temanggung.
"Saya kira kalau ini nanti bagus tentu akan bisa mengarah ke sana, menjadi daya tarik wisata Temanggung. Jadi ikon wisata, tetapi titik atau 'ending' yang kita prioritaskan memang supaya pertembakauan di Temanggung minimal bisa kembali kepada suasana dulu. Di tingkat petani minimal menanam tumbuh bagus, sehat, kualitas bagus, lainnya saya yakin mengikuti," katanya.
Tradisi wiwit tanam tembakau Temanggung akan diawali dengan kirab gunungan bibit tembakau dari Pendopo Jenar menuju Alun-Alun Temanggung. Sebelumnya akan didahului pasukan drumband, kemudian pasukan prajuritan, Forkopimda, gunungan, kemudian pimpinan OPD.
Para kelompok tani dengan membawa bucu (nasi gurih beserta lauk pauk) sudah berkumpul di Alun-Alun Temanggung. Mereka kemudian akan menggelar doa bersama agar tanaman tembakau mereka bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi.