Dilansir dari Koreaboo, gerai tersebut akan dibuka bulan ini di lantai dua observatorium di Aegibong Peace Ecopark di Gimpo. Artinya jarak dari Korea Utara hanya 1,4 kilometer saja.
Lokasi gerai tersebut penting, karena puncak Aegibong menawarkan pemandangan langsung Kabupaten Kaepung dan Songaksan di Korea Utara.
Taman ekologi ini sendiri diresmikan pada tahun 2021 dan sejak itu menarik banyak wisatawan setiap tahun. Taman ini memiliki observatorium, lonceng, jembatan ayun, dan panggung luar ruangan.
Lonceng Perdamaian merupakan salah satu elemen taman yang paling simbolis karena dibangun dari peluru kosong dari lokasi perang dan kabel berkarat dari pagar DMZ (Zona Demiliterisasi).
Murianews, Korsel – Starbucks Korea dikabarkan bakal membuka gerai barunya di lokasi yang tidak terbayangkan. Yakni berada di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.
Dilansir dari Koreaboo, gerai tersebut akan dibuka bulan ini di lantai dua observatorium di Aegibong Peace Ecopark di Gimpo. Artinya jarak dari Korea Utara hanya 1,4 kilometer saja.
Lokasi gerai tersebut penting, karena puncak Aegibong menawarkan pemandangan langsung Kabupaten Kaepung dan Songaksan di Korea Utara.
Taman ekologi ini sendiri diresmikan pada tahun 2021 dan sejak itu menarik banyak wisatawan setiap tahun. Taman ini memiliki observatorium, lonceng, jembatan ayun, dan panggung luar ruangan.
Lonceng Perdamaian merupakan salah satu elemen taman yang paling simbolis karena dibangun dari peluru kosong dari lokasi perang dan kabel berkarat dari pagar DMZ (Zona Demiliterisasi).
Menurut pejabat Kota Gimpo, kota tersebut menginginkan toko Starbucks di taman tersebut dengan harapan dapat mengubahnya menjadi objek wisata global.
Toko Starbucks yang baru diharapkan dapat menambah pesona taman ini dan menarik banyak pelanggan, meskipun interiornya lebih kecil.
Pada tahun 2023, taman tersebut mencatat jumlah pengunjung hampir 140.000 wisatawan, dan dengan kafe baru ini, jumlah pengunjung diperkirakan akan terus bertambah.
Namun, wilayah Aegibong berada di luar Garis Kontrol Sipil, garis yang ditetapkan untuk membatasi akses publik di area yang dekat dengan Garis Demarkasi Militer.
Untuk mengakses area tersebut, warga sipil memerlukan perlindungan hukum dari militer, dan karenanya, semua pengunjung harus melalui pemeriksaan oleh Korps Marinir Korea.
Gimpo sedang berkonsultasi dengan korps tersebut, setelah itu kota tersebut diharapkan akan meningkatkan frekuensi bus antar-jemput untuk memfasilitasi lebih banyak wisatawan.