Sabtu, 26 April 2025

Murianews, Yogyakarta – Minuman jamu menjadi satu dari sekian banyak warisan budaya Indonesia yang diakui oleh dunia. Rasanya yang khas dan khasiatnya yang luas menjadikan jamu sebagai primadona tersendiri di kategori kuliner kesehatan di mana Yogyakarta menjadi salah satu kota trendsetter-nya.

Varian yang paling terkenal, apalagi kalau bukan jamu temulawak, beras kencur, uyup-uyup, hingga kunir asem. Ada juga varian seperti jamu jahe, jamu kelor hingga olahan rempah lain yang mulai banyak digunakan untuk kesehatan badan.

Sekalipun banyak yang tahu bagaimana rasa dan warna jamu-jamu itu, namun tak banyak yang tahu tentang bagaimana jamu tersebut dibuat. Bila tertarik untuk mengetahuinya, datang saja ke Kampung perajin jamu di Desa Kiringan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Di sana, mayoritas penduduknya adalah para perajin jamu. Ada yang tradisional maupun modern.

Melansir dari laman Desa Kiringan, masyarakat di salah satu desa di Yogyakarta ini sudah sejak dulu menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan rumah mereka. Karena itulah banyak sekali warga mereka yang menjadi peracik jamu.

Karena keunikannya inilah mereka membuka paket wisata untuk merasakan bagaimana menjadi seorang peracik jamu sehari di Yogyakarta.

Wisatawan akan diajarkan bagaimana cara mengetahui jenis tanaman obat apa yang bisa diracik menjadi jamu. Kemudian mereka juga diajak berkeliling menikmati asrinya suasana pedesaan yang tentunya berbanding terbalik dengan keraiaman pusat kota Yogyakarta.

Harga paket wisata mereka pun tergolong murah. Cukup merogoh kocek dari Rp 150 hingga Rp 200 ribu per orang, kamu bisa bebas merasakan menjadi peracik jamu handal dari Yogyakarta.

Adapun fasilitas yang didapatkan yakni minuman jamu, snak dan minum, tur identifikasi tanaman obat dan meracik jamu. Setelah mengikuti pelatihan, wisatawan bisa membawa pulang sertifikat peracik jamu asli Desa Kiringan, Yogyakarta.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler