Seribuan Pendaki Nafas Tua Se-Indonesia Ngecamp di Kudus
Anggara Jiwandhana
Minggu, 3 September 2023 12:07:00
Murianews, Kudus – Seribuan anggota Komunitas Pendaki Nafas Tua (Penat) se-Indonesia, ngecamp bareng di Wana Wisata Ternadi di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Jawa Tengah, pada Sabtu (2/9/2023) hingga Minggu (3/9/2023) hari ini.
Mereka, mendirikan ratusan tenda di sana, mengajak sanak keluarga dan menikmati alam Pegunungan Muria. Di hari pertama, mereka saling bertukar cerita-cerita lama.
Iringan musik-musik aneka genre juga ikut memeriahkan camp yang dihadiri peserta dari Aceh sampai Papua tersebut. Pada hari kedua (Minggu, 3 September 2023), para peserta melaksanakan hiking ke Gardu Pandang Ternadi.
Hiking yang dilakukan anggota Pendaki Nafas Tua memang tak menempuh jarak jah. Jaraknya hanya sekitar satu hingga dua kilometer melalui jalur utama.
Namun aktifitas tersebut menjadi sarana nostalgia sendiri bagi para pendaki lawas yang mayoritas kini sudah beranak dan bercucu tersebut. Mereka menjalaninya dengan ceria.
Koordinator Acara Fahrul Aklis menjelaskan, acara ini terselenggara dalam rangka memperingati anniversary Pendaki Nafas Tua yang kedua setelah mendeklarasikan diri pada tahun 2021 silam. Kudus, menjadi tuan rumah ajang ini berkat kesepakatan bersama.
”Di tahun kedua ulang tahun Penat ini akhirnya Kudus menjadi tuan rumah setelah proses yang cukup panjang ya dan animonya sangat tinggi sekali kami rasa,” katanya di sela kegiatan.
Banyak dari para peserta, sambung dia, juga tidak menyangka bila Kudus yang terkenal dengan Kota Kreteknya, memiliki pegunungan yang megah nan menawan. Sehingga banyak dari peserta merasa kagum dan betah saat berada di atas Gardu Pandang.
”Mereka hanya tahu jika Kudus punya Muria, tapi pandangan mereka Muria adalah Sunan, bukan gunung. Setelah ke sini, akhirnya mereka tahu dan banyak yang kaget kalau Kudus punya gunung yang bagus,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap bisa sedikit mengenalkan alam Kabupaten Kudus yang masih awam diketahui oleh para pecinta alam. Selain itu juga, juga bisa menjadi ajang penambah kekompakan bagi para anggota komunitas pendaki nafas tua dari waktu ke waktu.
Pendaki Nafas Tua sendiri, kata Aklis memanglah menjadi ajang berkomunikasi bagi para pendaki lama yang kini sudah berkeluarga. Namun di sisi lain, mereka sangat merindukan aktifitas di luar ruang sama yang seperti dilaksanakan pada masa muda.
”Bahkan ada yang umur 82 Tahun ikut acara ini, ya memang tidak naik ke atas tadi, tapi animonya sangat tinggi. Namanya Mbah Nelok dari Jakarta, semoga acara ini terus membuktikan bahwa pendaki nafas tua itu tetap eksis dan tetap solid dari waktu ke waktu,” tandasnya.
Editor: Budi Santoso



