Liburan di Desa Wisata Kampung Ugar Papua Barat, Punya Wisata Bahari yang Menakjubkan
Murianews
Jumat, 14 Oktober 2022 21:43:16
MURIANEWS, Fakfak – Nama Desa Wisata Kampung Ugar di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat kini makin dikenal. Ini menyusul keberhasilan desa ini masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Prestasi ini barangkali tidak mengejutkan. Pasalnya,
Desa Wisata Kampung Ugar memang memiliki potensi wisata bahari yang menyajikan perpaduan lanskap gugusan pulau-pulau kecil, langit biru, dan hutan hujan tropis.
Dari penampakannya, pulau-pulau ini mirip gugusan pulau seperti di Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat dengan bermacam pulau-pulau kecil di sekelilingnya berupa pulau kapur (karst).
Baca juga: Melihat Ragam Budaya dan Indahnya Alam di Desa Wisata Tondok Bakaru SulbarPulau-pulau kecil yang membentang membentuk Kepulauan Ugar tersebut, juga memiliki jejak arkeologi berupa lukisan prasejarah pada dinding-dinding tebing karst.
Kampung Ugar memiliki kawasan perairan dan daratan yang menawan, pantainya berpasir putih dengan pohon kelapa berjejer di tepian.
”Sepanjang perjalanan menuju Kampung Ugar, mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang indah, dan juga atraksi budaya yang luar biasa,” kata Menparekraf Sandiaga, saat berkunjung ke Desa Wisata Ugar, Kamis (13/10/2022).
[caption id="attachment_324886" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Spot Diving di Desa Wisata Kampung Ugar, Papua Barat (jadesta.kemenparekraf.go.id)[/caption]
Penduduk di Kampung Ugar mayoritas beragama Islam. Permukiman berbentuk memanjang di jalan kampung dengan ikon masjid berkubah. Sebagian besar penduduk Kampung Ugar berprofesi sebagai nelayan.Di sekitar Kampung Ugar juga ada masjid tertua bersejarah yang berlokasi di semenanjung Papua yaitu Masjid Tua Patimburak. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Papua dan menjadi salah satu pusat agama Islam di wilayah itu.Uniknya, masyarakat masih terus mempertahankan arsitektur masjid, berupa perpaduan bentuk gereja dan masjid. Perpaduan ini terlihat sebagai perwujudan kuatnya toleransi antar agama di Kabupaten Fakfak.”Melihat beragam potensi tersebut, kami hadir di sini dan akan melakukan pelatihan dan pendampingan. Semoga kita bisa mengangkat perekonomian Kampung Ugar, terlebih Kampung Ugar memliki keunikan sejarah dan ecotourism yang berkelanjutan,” katanya, dikutip dari laman Kemenparekraf.Potensi ekonomi kreatif di Kampung Ugar juga menjanjikan mulai dari keunikan kuliner seperti ikan kakap kuah kuning, tagas-tagas, kangkong tumis, ayam bumbu bakar bambu, kue lontar, sirup pala, serta nasi kelapa bakar. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: kemenparekraf.go.id
[caption id="attachment_324885" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Desa Wisata Kampung Ugar di Papua Barat (jadesta.kemenparekraf.go.id)[/caption]
MURIANEWS, Fakfak – Nama Desa Wisata Kampung Ugar di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat kini makin dikenal. Ini menyusul keberhasilan desa ini masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Prestasi ini barangkali tidak mengejutkan. Pasalnya,
Desa Wisata Kampung Ugar memang memiliki potensi wisata bahari yang menyajikan perpaduan lanskap gugusan pulau-pulau kecil, langit biru, dan hutan hujan tropis.
Dari penampakannya, pulau-pulau ini mirip gugusan pulau seperti di Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat dengan bermacam pulau-pulau kecil di sekelilingnya berupa pulau kapur (karst).
Baca juga: Melihat Ragam Budaya dan Indahnya Alam di Desa Wisata Tondok Bakaru Sulbar
Pulau-pulau kecil yang membentang membentuk Kepulauan Ugar tersebut, juga memiliki jejak arkeologi berupa lukisan prasejarah pada dinding-dinding tebing karst.
Kampung Ugar memiliki kawasan perairan dan daratan yang menawan, pantainya berpasir putih dengan pohon kelapa berjejer di tepian.
”Sepanjang perjalanan menuju Kampung Ugar, mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang indah, dan juga atraksi budaya yang luar biasa,” kata Menparekraf Sandiaga, saat berkunjung ke Desa Wisata Ugar, Kamis (13/10/2022).
[caption id="attachment_324886" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Spot Diving di Desa Wisata Kampung Ugar, Papua Barat (jadesta.kemenparekraf.go.id)[/caption]
Penduduk di Kampung Ugar mayoritas beragama Islam. Permukiman berbentuk memanjang di jalan kampung dengan ikon masjid berkubah. Sebagian besar penduduk Kampung Ugar berprofesi sebagai nelayan.
Di sekitar Kampung Ugar juga ada masjid tertua bersejarah yang berlokasi di semenanjung Papua yaitu Masjid Tua Patimburak. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Papua dan menjadi salah satu pusat agama Islam di wilayah itu.
Uniknya, masyarakat masih terus mempertahankan arsitektur masjid, berupa perpaduan bentuk gereja dan masjid. Perpaduan ini terlihat sebagai perwujudan kuatnya toleransi antar agama di Kabupaten Fakfak.
”Melihat beragam potensi tersebut, kami hadir di sini dan akan melakukan pelatihan dan pendampingan. Semoga kita bisa mengangkat perekonomian Kampung Ugar, terlebih Kampung Ugar memliki keunikan sejarah dan ecotourism yang berkelanjutan,” katanya, dikutip dari laman Kemenparekraf.
Potensi ekonomi kreatif di Kampung Ugar juga menjanjikan mulai dari keunikan kuliner seperti ikan kakap kuah kuning, tagas-tagas, kangkong tumis, ayam bumbu bakar bambu, kue lontar, sirup pala, serta nasi kelapa bakar.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: kemenparekraf.go.id