Jelajah Pabrik Gula Gondang Winangoen, Agrowisata Rekreasi dan Edukasi di Klaten
Murianews
Sabtu, 8 Oktober 2022 17:26:53
MURIANEWS, Klaten – Kabupaten Klaten dikenal punya banyak destinasi wisata alam menawan yang jadi jujugan wisatawan. Destinasi wisata yang paling populer adalah keberadaan umbul atau mata air alami.
Jumlah umbul di Klaten ini tak terhitung banyaknya. Tak heran jika Klaten dapat julukan sebagai ‘Kota 1.001 umbul’.
Namun, bicara wiata di Klaten ternyata tak hanya umbul saja. Ada juga wisata peninggalan zaman Belanda. Salah satunya adalah bangunan pabrik gula bernama
Gondang Winangoen.
Baca juga: Wisata Umbul Pelem Klaten, Nikmati Segarnya Berenang di Mata Air AlamiBangunan ini bisa dilihat kala melintasi jalan utama Solo-Jogja. Lokasinya berada di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang berjarak sekitar 6 km dari pusat kota.
Melansir dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, pengalihan fungsi suiker fabriek yang berdiri sejak awal abad ke 19 menjadi Agro Wisata Gondang Winangoen pada tahun 2009 telah mengubah rupa “GoWin” sebagai kawasan agrowisata berbasis edukasi dan rekreasi tanpa menghilangkan karakteristik asli bangunan Pabrik Gula.
Inilah deretan pesona yang ditawarkan oleh Agro Wisata Gondang Winangoen:
Museum Gula Jawa TengahMuseum yang didirikan pada tanggal 11 September 1982 atas prakarsa H Soepardjo Roestam selaku Gubernur Jawa Tengah dengan dukungan Ur. Waryatmo Direktur Utama PTP XV- XVI (Persero) menjadi satu-satunya museum Gula yang berada di Jawa Tengah sekaligus menjadi sisi pembeda dengan pabrik gula peninggalan Netherland di daerah-daerah lainnya.
Museum bertempat di salah satu bekas rumah kolonial dan diresmikan oleh para ahli gula dari seluruh dunia pada tahun 1986. Museum ini menyimpan puluhan jenis koleksi yang berhubungan dengan proses pembuatan gula tebu, mulai dari mesin uap tertua bernama B Laha Ye & Brissoneant buatan Perancis tahun 1884 serta mesin-mesin peninggalan abad XIX yang masih terjaga dengan baik.
Daya tarik bagi pengunjung museum juga ditawarkan melalui koleksi garpu, pisau, lencek, lempak, pacul, dan sabit yang digunakan untuk mengolah bahan utama gula yaitu tanaman tebu.
Selain itu koleksi berbagai jenis tebu, gulma, peralatan bertani, mesin ketik, mesin berhitung, serta foto-foto akifitas pabrik pada awal tahun 1900an juga menjadi display utama museum yang mampu menghipnotis pengunjung untuk terbawa suasana lama.
Green ParkGreen park dalam kawasan Agro Wisata Gondang Winangoen ini menawarkan fasilitas seperti Water park, Water Slide, Flying Fox, Spyder Web, Kids Zone, Jembatan Gantung, Adventure Area, Agro Therapy, Marine Brige dan Wall Climbing.
Rest AreaTerletak di pinggir jalan raya Jogja-Solo, tempat ini sering kali menjadi area yang disinggahi oleh para pengguna jalan. Sekedar untuk beristirahat ataupun mampir. Rest Area ini terdiri dari resto dan home stay yang merupakan rumah administratur pabrik pada zaman kolonial dengan keasliannya, disewakan untuk umum sebagai penginapan, ruang pertemuan, pesta, rapat, pre-wedding, dan gedung pernikahan. Selain itu terdapat pula hamparan taman hijau yang bisa menghilangkan penat di perjalanan.Selain pohon beringin yang meneduhkan Rest Area terdapat juga tugu lokomotif di pintu masuk obyek Argo Wisata Gondang Winangoen yang merupakan lokomotif uap terkecil di dunia.Bahkan, jika menginginkan terdapat kereta uap yang dapat membawa pengunjung berkeliling pabrik, mengintari bangunan-bangunan kuno arsitektur Belanda di sekitar PG GoWin serta melewati lori-lori yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu di area perkebunan belakang pabrik.
Pabrik Giling Gondang BaruSebelum terhenti di tahun 2017, pengunjung masih bisa melihat proses pembuatan gula secara langsung melalui mesin hidup. Tak perlu khawatir, pengalaman berdekatan hingga mengamati proses produksi butiran manis masih bisa kita dapatkan dengan mengelilingi mesin-mesinnya.Agro Wisata Gondang Winangoen menyediakan pemandu yang akan mengantarkan kita untuk menggali informasi mulai dari stasiun penggilingan, pemurnian, penguapan, pengkristalan hingga pengeringan. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id
[caption id="attachment_323238" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Salah satu sudut Agro Wisata Gondang Winangoen. (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
MURIANEWS, Klaten – Kabupaten Klaten dikenal punya banyak destinasi wisata alam menawan yang jadi jujugan wisatawan. Destinasi wisata yang paling populer adalah keberadaan umbul atau mata air alami.
Jumlah umbul di Klaten ini tak terhitung banyaknya. Tak heran jika Klaten dapat julukan sebagai ‘Kota 1.001 umbul’.
Namun, bicara wiata di Klaten ternyata tak hanya umbul saja. Ada juga wisata peninggalan zaman Belanda. Salah satunya adalah bangunan pabrik gula bernama
Gondang Winangoen.
Baca juga: Wisata Umbul Pelem Klaten, Nikmati Segarnya Berenang di Mata Air Alami
Bangunan ini bisa dilihat kala melintasi jalan utama Solo-Jogja. Lokasinya berada di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang berjarak sekitar 6 km dari pusat kota.
Melansir dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, pengalihan fungsi suiker fabriek yang berdiri sejak awal abad ke 19 menjadi Agro Wisata Gondang Winangoen pada tahun 2009 telah mengubah rupa “GoWin” sebagai kawasan agrowisata berbasis edukasi dan rekreasi tanpa menghilangkan karakteristik asli bangunan Pabrik Gula.
Inilah deretan pesona yang ditawarkan oleh Agro Wisata Gondang Winangoen:
Museum Gula Jawa Tengah
Museum yang didirikan pada tanggal 11 September 1982 atas prakarsa H Soepardjo Roestam selaku Gubernur Jawa Tengah dengan dukungan Ur. Waryatmo Direktur Utama PTP XV- XVI (Persero) menjadi satu-satunya museum Gula yang berada di Jawa Tengah sekaligus menjadi sisi pembeda dengan pabrik gula peninggalan Netherland di daerah-daerah lainnya.
Museum bertempat di salah satu bekas rumah kolonial dan diresmikan oleh para ahli gula dari seluruh dunia pada tahun 1986. Museum ini menyimpan puluhan jenis koleksi yang berhubungan dengan proses pembuatan gula tebu, mulai dari mesin uap tertua bernama B Laha Ye & Brissoneant buatan Perancis tahun 1884 serta mesin-mesin peninggalan abad XIX yang masih terjaga dengan baik.
Daya tarik bagi pengunjung museum juga ditawarkan melalui koleksi garpu, pisau, lencek, lempak, pacul, dan sabit yang digunakan untuk mengolah bahan utama gula yaitu tanaman tebu.
Selain itu koleksi berbagai jenis tebu, gulma, peralatan bertani, mesin ketik, mesin berhitung, serta foto-foto akifitas pabrik pada awal tahun 1900an juga menjadi display utama museum yang mampu menghipnotis pengunjung untuk terbawa suasana lama.
Green Park
Green park dalam kawasan Agro Wisata Gondang Winangoen ini menawarkan fasilitas seperti Water park, Water Slide, Flying Fox, Spyder Web, Kids Zone, Jembatan Gantung, Adventure Area, Agro Therapy, Marine Brige dan Wall Climbing.
Rest Area
Terletak di pinggir jalan raya Jogja-Solo, tempat ini sering kali menjadi area yang disinggahi oleh para pengguna jalan. Sekedar untuk beristirahat ataupun mampir. Rest Area ini terdiri dari resto dan home stay yang merupakan rumah administratur pabrik pada zaman kolonial dengan keasliannya, disewakan untuk umum sebagai penginapan, ruang pertemuan, pesta, rapat, pre-wedding, dan gedung pernikahan. Selain itu terdapat pula hamparan taman hijau yang bisa menghilangkan penat di perjalanan.
Selain pohon beringin yang meneduhkan Rest Area terdapat juga tugu lokomotif di pintu masuk obyek Argo Wisata Gondang Winangoen yang merupakan lokomotif uap terkecil di dunia.
Bahkan, jika menginginkan terdapat kereta uap yang dapat membawa pengunjung berkeliling pabrik, mengintari bangunan-bangunan kuno arsitektur Belanda di sekitar PG GoWin serta melewati lori-lori yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu di area perkebunan belakang pabrik.
Pabrik Giling Gondang Baru
Sebelum terhenti di tahun 2017, pengunjung masih bisa melihat proses pembuatan gula secara langsung melalui mesin hidup. Tak perlu khawatir, pengalaman berdekatan hingga mengamati proses produksi butiran manis masih bisa kita dapatkan dengan mengelilingi mesin-mesinnya.
Agro Wisata Gondang Winangoen menyediakan pemandu yang akan mengantarkan kita untuk menggali informasi mulai dari stasiun penggilingan, pemurnian, penguapan, pengkristalan hingga pengeringan.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id