Liburan ke Forest Kopi Batang, Merasakan Nikmatnya Ngopi di Atas Awan
Murianews
Sabtu, 1 Oktober 2022 22:06:44
MURIANEWS, Batang – Kabupaten Batang, Jawa Tengah dulu dikenal dengan kawasan Alas Roban yang ada di wilayah ini. Kawasan ini dikenal dengan jalannya yang ekstrim serta cerita-cerita mistis di dalamnya.
Namun, sekarang banyak ikon wisata yang dikenal di Batang. Salah satunya adalah
Wana Wisata Forest Kopi.
Seperti kedai kopi pada umumnya, Forest Kopi juga menyediakan aneka kopi. Mulai dari kopi lokal Batang hingga kopi-kopi berbagai daerah serta berbagai kudapan dan makanan.
Baca juga: Mencicipi Pecel Mie Kenyol Khas Batang, Lezatnya Bikin Ketagihan lur!Namun, ada yang menjadi pembeda dengan kedai kopi lainnya. Yakni, pemandangan khas hutan damar di Desa Kembang Langit, Blado, yang menjadi nilai plus kedai kopi ini. Selain itu, ngopi di tempat ini serasa berada di atas awan karena letaknya ada di ketinggian.
Melansir dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, penataan kedai yang berada di ketinggian 1.000 mdpl ini pun mampu membius para pengunjungnya. Pantas saja jika pengunjung selalu over load lantaran betah berlama-lama menikmati panorama sekitarnya.
Berada di jalur penghubung Dieng juga menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung. Tak ayal, ketika weekend jumlahnya pun selalu membludak.
Dan bahkan banyak mobil-mobil dari luar kota yang berderet memenuhi area parkir. Pastikan untuk datang lebih awal jika kamu ingin mendapatkan tempat duduk ketika berada di sini.
Sadar akan potensi wisatanya, Forest Kopi pun melirik wisata spot Selfi untuk memikat pengunjung. Selain panorama kedainya yang memang instagramable, Forest Kopi kemudian menghadirkan Forest Bridge.
Jembatan gantung di tengah rimbunnya pohon damar. Untuk menikmati spot selfi ini pengunjung dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 20 ribu.
Tak pelak, Forest Bridge ini kembali viral lantaran diburu para pecinta selfi. Dengan pemandangan latar belakang kedai kopi di tengah hutan, keindahan Forest Bridge mampu wara-wiri di timeline anak Hits Batang.Meski sempat tutup lantaran pandemi, Forest Kopi justru memanfaatkan ini untuk mengembangkan spot wisata baru. Pengelola pun semakin mempererat kerja samanya dengan Perum Perhutani untuk mengembangkan wisata di sekitar Forest Kopi. Hingga beberapa waktu lalu, akhirnya turut dibuka pula wisata Kembang Langit Park.Dengan merogoh kocek Rp 10 ribu kamu sudah bisa menikmati aneka spot selfi kekinian di antara rimbunnya pepohonan hutan Kembang Langit. Mulai dari spot balon udara, sepeda melayang, spot taman bunga, dan aneka spot menarik lainnya.”Saat libur itu kami merenovasi tempat juga menambah wahana foto Kembang Langit Park,” tutur Pemilik Forest Kopi, Nanang.Meski sangat ramai, pihaknya tetap mengutumakan protokol kesehatan seperti memberikan jarak antar meja kursi satu dan lainnya. Saat akhir hari biasa pengunjung bisa mencapai 500 sampai 1000 orang, dan ketika akhir pekan tembus hingga 1500an orang.Dengan kerja samanya dengan Perum Perhutani, nantinya masih akan ada perkembangan pengelolaan lahan. Saat ini pihaknya sudah mengembangkan sekitar 8,8 hektare. Ke depannya akan ditambah sekitar 10,8 hektare untuk aneka fasilitas. Seperti seperti taman air, taman hammock, dan juga villa. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id
[caption id="attachment_321563" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Forest Kopi di Batang (Instagram/@forestkopi_)[/caption]
MURIANEWS, Batang – Kabupaten Batang, Jawa Tengah dulu dikenal dengan kawasan Alas Roban yang ada di wilayah ini. Kawasan ini dikenal dengan jalannya yang ekstrim serta cerita-cerita mistis di dalamnya.
Namun, sekarang banyak ikon wisata yang dikenal di Batang. Salah satunya adalah
Wana Wisata Forest Kopi.
Seperti kedai kopi pada umumnya, Forest Kopi juga menyediakan aneka kopi. Mulai dari kopi lokal Batang hingga kopi-kopi berbagai daerah serta berbagai kudapan dan makanan.
Baca juga: Mencicipi Pecel Mie Kenyol Khas Batang, Lezatnya Bikin Ketagihan lur!
Namun, ada yang menjadi pembeda dengan kedai kopi lainnya. Yakni, pemandangan khas hutan damar di Desa Kembang Langit, Blado, yang menjadi nilai plus kedai kopi ini. Selain itu, ngopi di tempat ini serasa berada di atas awan karena letaknya ada di ketinggian.
Melansir dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, penataan kedai yang berada di ketinggian 1.000 mdpl ini pun mampu membius para pengunjungnya. Pantas saja jika pengunjung selalu over load lantaran betah berlama-lama menikmati panorama sekitarnya.
Berada di jalur penghubung Dieng juga menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung. Tak ayal, ketika weekend jumlahnya pun selalu membludak.
Dan bahkan banyak mobil-mobil dari luar kota yang berderet memenuhi area parkir. Pastikan untuk datang lebih awal jika kamu ingin mendapatkan tempat duduk ketika berada di sini.
Sadar akan potensi wisatanya, Forest Kopi pun melirik wisata spot Selfi untuk memikat pengunjung. Selain panorama kedainya yang memang instagramable, Forest Kopi kemudian menghadirkan Forest Bridge.
Jembatan gantung di tengah rimbunnya pohon damar. Untuk menikmati spot selfi ini pengunjung dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 20 ribu.
Tak pelak, Forest Bridge ini kembali viral lantaran diburu para pecinta selfi. Dengan pemandangan latar belakang kedai kopi di tengah hutan, keindahan Forest Bridge mampu wara-wiri di timeline anak Hits Batang.
Meski sempat tutup lantaran pandemi, Forest Kopi justru memanfaatkan ini untuk mengembangkan spot wisata baru. Pengelola pun semakin mempererat kerja samanya dengan Perum Perhutani untuk mengembangkan wisata di sekitar Forest Kopi. Hingga beberapa waktu lalu, akhirnya turut dibuka pula wisata Kembang Langit Park.
Dengan merogoh kocek Rp 10 ribu kamu sudah bisa menikmati aneka spot selfi kekinian di antara rimbunnya pepohonan hutan Kembang Langit. Mulai dari spot balon udara, sepeda melayang, spot taman bunga, dan aneka spot menarik lainnya.
”Saat libur itu kami merenovasi tempat juga menambah wahana foto Kembang Langit Park,” tutur Pemilik Forest Kopi, Nanang.
Meski sangat ramai, pihaknya tetap mengutumakan protokol kesehatan seperti memberikan jarak antar meja kursi satu dan lainnya. Saat akhir hari biasa pengunjung bisa mencapai 500 sampai 1000 orang, dan ketika akhir pekan tembus hingga 1500an orang.
Dengan kerja samanya dengan Perum Perhutani, nantinya masih akan ada perkembangan pengelolaan lahan. Saat ini pihaknya sudah mengembangkan sekitar 8,8 hektare. Ke depannya akan ditambah sekitar 10,8 hektare untuk aneka fasilitas. Seperti seperti taman air, taman hammock, dan juga villa.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id